BLOG INI DIDEDIKASIKAN UNTUK SEMUA RENUNGAN RASA...jangan malu tuk berbagi, kirim karya puisi anda ke chandrahapsari@gmail.com

Selasa, 23 Februari 2010

Tomo...


Pertemuan yg bermakna dalam sebuah bus...mengenalnya adalah sebuah pelajaran hidup yg berharga...Tomo, seorang remaja yg beranjak dewasa...dg segala kelebihan dan kekurangannya...seorang pedagang asongan...wajah yg entah kapan dan dimana aq pernah mengenalinya (ternyata wajah itu pernah ditayangkan dalam salah satu televisi swasta yg mengumumkan daftar orang hilang)...namun bukan krna ia selebritis berita...ada keistimewaan dalam dirinya yg membuatku sangat tertarik untuk menyapa, cacat tubuh itu tak menghalangi kelincahannya membawa dagangan kacang atom, gesit melompat dari bus yg satu ke bus yg lain...melaju sepanjang rute surabaya-malang...beruntung sekali aq duduk dibangku paling belakang hingga dalam jeda aktifitas ekonominya...memberiku ruang untuk berbagi asa dengannya...dilahirkan di Semarang dg bantuan seorang dukun desa yg ternyata membawa petaka berbuah cacat tubuh di kaki dan tangan mungil bayi tak berdosa...ketidaksempurnaan itulah yg harus di tanggung sepanjang hidup seorang bocah hingga ia beranjak dewasa...penyesalan yg tiada bisa terungkap lagi...hanya hela nafas yg membekali diri tuk melampaui alur kehidupan...tiada lagi ratapan, tiada lagi air mata...Tomo...semakin tersendat ulu hatiku kala ia bertutur bahwa kedua orang tuanya telah tiada semenjak ia berumur 12 tahun, pandangan mata yg kosong menghias wajah polosnya...senyum ketegaran berusaha ia tampakkan...bagai aktor pemula saja, bagiku ekspresi itu tak mampu menutupi kedalaman hati yg tercermin dimatanya...dg berjualan bensin ia memulai kesendiriannya...ketika tersisih dari pembagian harta warisan orang tua...ia pun memutuskan tuk merantau, menjadi pedangang asongan dari terminal Terboyo hingga membawanya ke terminal Bungurasih dan Arjosari...di kala malam ia melepas lelah di masjid-masjid dan musholla, menjadi tamu Allah..."
ben e urip ngasong mbak, sing penting halal barokah...ora nyolong ora ngemis" ujarnya, kata-kata yg sangat menyejukkan...cita-citanya adalah menjadi pedagang krna ia tak cukup nyali untuk menjajakan Ijazah SMPnya mengingat cacat tubuh yg ada padanya...Tuhan, aq merasakan ketidakadilan dunia ini untuknya...tak tahan aq melihat wajah sendu itu, aq pun mencari pembicaraan lain...dg iseng aq bertanya "wes duwe pacar le..." dan ah binggo!...ada semu merah di pipinya..."enek mbak, arekke kerjo dadi pembantu ndek Lawang"...kemudian mengalirlah kisah cinta dan asa kasihnya...tuk seorang gadis madiun pujaan hati yg setia dan mau menerima apa adanya...seketika senyumku ikut mengembang...Tuhan, hanya Engkau lah yg maha adil...diantara kepedihan dan air mata telah Engkau sematkan sebutir mutiara kebahagiaan untuknya...(Sby-Mlg, 23.02.10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar